Hobinya mendaki gunung, menaklukan diri
sendiri demi bisa mencapai puncak gunung tertinggi di Indonesia dan sekitarnya.
Tapi masih belum bisa dapetin pacar yang bisa dibawa-bawa ke gunung juga.
Apakah ini kutukan para pendaki gunung? Apakah ini karena kita memilih jalan
hidup yang sulit? Apakah karena kita terlalu betah menjomblo sehingga mati rasa?
Wallohualam.
Coba, mungkin kamu punya alasan-alasan yang
sama dengan kebanyakan pendaki gunung lainnya di 5 Alasan Pendaki Gunung Betah
Menjomblo. Cekidot!
Alasan 1: BELUM BISA MOVE ON
Karena pendaki gunung punya kriteria setia
(bisa kamu baca di Fakta-Fakta Pacaran Sama Pendaki Gunung) jadilah kamu pasti
kalau pacaran bisa sampe jamuran. Minimal 2 sampai 5 tahun lah. Udah sampai
merajut mimpi bakal sampai ke jenjang selanjutnya, pernikahan impian di tanah
para dewa, Semeru.
Tapi.... apa daya, setelah Godzilla ketemu
Si Komo ditambah lagi negara api mulai menyerang, hubungan kalian kandas gitu
aja. Gara-gara masalah sepele pula. Seperti misalnya, pacar kamu memutuskan
miara uler dan kamu takut banget sama uler.
Saran: Gak bisa move on emang pedih, tapi,
lebih pedih lagi kemana-mana sendiri. Cari pacar baru gih!
Alasan 2: YANG KAMU SUKA, GAK PERNAH SUKA
KAMU
Yang ini jleb banget sih. Sedih gitu.
Kebayang kan, tiap kamu suka sama seseorang
dan menurut kamu:
"Kita udah kayak bapak ibunya
anak-anak ya... sering banget berduaan begini. Aku.... sayang sama kamu,
Ri..."
Tapi menurut dia:
*senyum-senyum sambil sok sedih*
"Maaf Taa.... bukan
kamu...."
*sesenggukan*
".....tapi dia..... Zafran,
Ta......."
*ahh sudahlah pasti tau kan kelanjutannya
-_-
Saran: jangan menyerah, cari yang lain
lagi, kalau emang begitu terus.... mungkin kamu perlu diruwat.
Alasan 3: YANG SUKA KAMU, GAK PERNAH KAMU
SUKA
Yang ini kebalikannya alasan kedua sih.
Namanya manusia yekan, ada-ada lah maunya
hati kita ini. Pacar harus yang super ganteng, super cantik. Atau super pinter,
super modis, super stylist. Akhirnya kita gak pernah sadar kalau ternyata ada
yang suka kita diem-diem. Atau terang-terangan suka sama kita, tapi berhubung
standar yang ketinggian, akhirnya kamu jadi gak suka balik sama mereka.
Buat orang yang aku suka, kamu adalah....
"Kamulah yang aku cari selama ini, ibu dari calon anak-anakku kelak, teman
perjalanan mencapai puncak-puncak tertinggi, kamulah satu-satunya."
Buat kamu, dia adalah..... "Sorry,
bukan kamu yang aku cari selama ini..... tapi temen kamu yang cantik
itu...."
Saran: mendingan kembali re-check standar
kamu, ngerinya kalo tinggi-tinggi ntar nabrak pesawat. Udah jomblo, mati muda
pula, kesian kan?
Udah, itu ada yang suka sama kamu. Pacarin
aja, lumayan kan ketimbang gak laku?
Alasan 4: UDAH TERLALU NYAMAN SENDIRI
Pernah denger gak pepatah Jawa yang ini:
"Witing tresno jalaran soko
kulino"
Yang artinya, tumbuh cinta karena terbiasa,
ya kurang lebih gitu lah. Intinya adalah kebiasaan bisa menumbuhkan cinta.
Berlaku juga buat status jomblo. Karena saking lamanya jomblo, apa-apa sendiri,
nyuci sendiri, makan sendiri, ngobrol sendiri , masak sendiri, naik gunung
sendiri, membuat kamu menjadi terlalu nyaman sendiri.
Selain itu, biasanya kalau udah terlalu
nyaman sendiri, kamu juga mencoba melupakan urus-urusan percintaan ini dengan
kesibukan kamu, mulai dari berbisnis, makin sering naik gunung, sampai
pura-pura lupa kalau ada yang namanya hari Sabtu.
Jadi, status jomblo buat kamu?
Yaelah udah biasa sendiri, bro!
Alasan 5: TAKUT PATAH HATI
Ada yang pernah denger lagunya The Rain ft
Endank Soekamti - Terlatih Patah Hati?
In my humble opinion,
Gak ada dari kita, aku, kamu, semuanya,
yang merasa terlatih patah hati. Pasti kita semua pernah ngerasain pedihnya
sakit hati. Sampai kita gak ngerti lagi mau ngapain.
Mau makan, keingetan dia. Mau tidur, ada
bayangannya. Pas lagi kere, jadi inget kalau kamu masih punya utang ke dia.
Aduh, seliweran-seliweran kenangann baik yang paling manis memuakkan, sampai
paling pahit sepahit air belerang, pasti bikin kamu keingetan sama dia dan
mewek lagi mewek lagi.
Nah kondisi kayak gini yang biasanya jadi
mental block buat kita percaya lagi sama orang lain untuk memulai hubungan
baru. Terlalu takut patah hati. Apalagi buat kamu yang udah mampu membangun
tembok tinggi soal masalah percintaan.
Jadilah, kamu betah menjomblo.
Saran: Kata tipatkai: Beginilah cinta, deritanya
tiada akhir. Siluman babi aja gak kapok pacaran, masa kamu kalah sama siluman
babi?
***
Anyway, kayaknya ini berlaku bukan buat
pendaki gunung doang deh. Nyahahahahahahah!
Semoga terhibur.
No comments:
Post a Comment